Sunday, November 13, 2011

Tugas Mice - Tourism Indonesia Mart and Expo (TIME)


TOURISM INDONESIA MART & EXPO (TIME) 2011 IN LAMPUNG ON SUMATRA


This year, Indonesia’s annual Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) will be hosted in Bandar Lampung. This premier tourism event will be held from 12 to 14 October 2011 at the Novotel Hotel in Lampung, hosting more than 120 buyers from 22 different countries. Entering its 17th year, TIME is organized by the Indonesian Tourism Promotion Board and is supported by the expansive tourism elements from all over Indonesia. “TIME is the only international travel mart in Indonesia with a business to business concept. The event is a meeting place for those who sell tourism products and services in Indonesia to international market, and has been listed in the calendar of international travel mart together with ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart, PATA Travel Mart and so on,” shared Meity Robot, the Chairperson and Steering Committee of TIME 2011.

Physical Facilities and Equipments :
  1. Booths
  2. Table
  3. Chairs
  4. LCD
  5. Screen
  6. Big Screen
  7. Stage
  8. Sound Systems
  9. Standing MIC
  10. Wireless MIC
  11. Bulletin Board
  12. Carpet
  13. Tempat Sampah
  14. Smoking area
  15. Rest room
  16. Lighting
  17. Platform
  18. Banner
  19. Podium
  20. Internet Connection
Ditta Puspasari
2008145007
PBU 4

Saturday, November 12, 2011

Tugas Mice - Make Itinerary to Bali


Itinerary Program For Know Well About “Balinese People”
25, 26, 27 November 2011

Selama ini Bali dikenal dengan tujuan wisata karena pantainya yang indah. Namun ada daya tarik lain dari Pulau Dewata ini bagi para wisatawan asing maupun lokal yaitu Desa Wisata yang menghadirkan warga asli Bali beserta dengan rumah mereka dan keseharian warga Bali serta kebiasaan mereka dalam beribadah dan berkesenian dapat dilihat secara langsung.

Hari Pertama                                                                             
Jumat, 25 November 2011
                10.00                   Tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali
                10.00 – 11.00      Perjalanan menuju hotel Mercure Kuta
                11.00 – 13.00      Isitirahat lalu makan siang di hotel
                13.00 – 14.00      Perjalanan menuju Desa Wisata Penglipuran – Bangli
                14.00 – 15.00      Menikmati keindahan Desa Penglipuran dengan tour guide profesional
                15.00 – 16.30      Menyaksikan upacara adat dan keagamaan warga Desa Penglipuran
16.30 – 17.30     Acara bebas, wisatawan dapat berinteraksi dengan para warga dan berfoto sebagai kenang – kenangan
 17.30 – 18.30     Kembali ke hotel
 18.30 – 19.30     Beristirahat dan bersiap untuk makan malam
 19.30 – 21.00     Menikmati makan malam seafood di Pantai Jimbaran
  21.00                   Acara bebas bagi para wisatawan

Wisatawan dipandu oleh Tour Guide

Suasana Desa Penglipuran Bangli



 
Hari Kedua
Sabtu, 26 November 2011
                08.00 – 09.00      Menikmati breakfast di hotel
                09.00 – 10.00       Bersiap – siap untuk perjalanan hari kedua
                10.00 – 11.30        Perjalanan menuju Desa Wisata Batu Bulan, Gianyar
11.30 – 14.00        Melihat para pengrajin patung dan ukiran dalam berkarya dan mencoba membuat kerajinan tersebut didampingi oleh para pengrajin
14.00 – 15.30       Makan siang di Tepi Sawah Restaurant, Gianyar
15.30 – 17.30       Menyaksikan tarian khas Bali, Tari Kecak, Tari Barong serta Tari Legong
17.30 – 19.00       Perjalanan kembali ke hotel
19.00 – 20.00       Beristirahat dan bersiap untuk makan malam
20.00 – 22.00      Makan malam di Lais Restaurant, Kuta
22.00                        Acara bebas

Kerajinan Patung Batu

Tari Pendet

Tari Barong

 
Hari Ketiga
Minggu, 27 November 2011
                09.00 – 10.00     Menikmati breakfast di hotel
                10.00 – 11.00      Packing
                11.00 – 12.00      Perjalanan ke Pasar Seni Sukawati
                12.00 – 14.00      Berbelanja souvenir dan barang – barang khas Bali
                14.00 – 15.00      Makan siang di La Maison restaurant
                15.00  - 16.00      Perjalanan ke Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar
                16.45                       Flight ke Negara masing – masing

Hasil Karya Seniman Bali

Pasar Seni Sukowati

Desa Wisata Penglipuran – Bangli

Kehadiran desa Panglipuran sebagai desa wisata telah menjadi inspirasi bagi desa lain di Kabupaten Badung dan sebagainya. Bila kita berkunjung ke desa Pengelipuran, kesan unik nan asri akan kita rasakan. Pasalnya, tatanan bangunan yang menjadi ciri khas, desa tradisional Pengelipuran masih tertata rapi hingga saat ini. Corak pintu gerbang atau yang disebut dengan “angkul angkul” terlihat seragam satu sama lainnya. Penampilan fisik desa adat juga sangat khas dan indah. Jalan utama desa adat berupa jalan sempit yang lurus dan berundag-undag. Potensi pariwisata yang dimiliki oleh desa adat Penglipuran adalah adatnya yang unik serta tingginya frekuensi upacara adat dan keagamaan.
Meski desa adat penglipuran saat ini sudah tersentuh modernisasi yakni perubahan kearah kemajuan namun tata letak perumahan di masing masing keluarga tetap menganut falsafah Tri Hita Karana. Bahkan, generasi muda Penglipuran tetap berkomitemen melestarikan tradisi yang mereka warisi dan para leluhurnya. Rumah masing masing keluarga hampir seragam mulai dari pintu gerbang, bangunan suci (merajan) dapur, tempat tidur, ruang tamu, serta lumbung untuk menyimpan padi.
Antara satu rumah dengan rumah lainnya, terdapat sebuah lorong yang menghubungkannya sebagai tanda keharmonisan mereka hidup bermasyarakat. Menurut Ketua Adat Pengelipuran, seiring modernisasi sejumlah perubahan juga terjadi di Pengelipuran. Salah satunya, tembok pekarangan yang dulunya semua dibuat dari tanah liat dengan bentuk dan warna seragam. Kini, sejumlah warga sudah merenovasi dengan batako, maupun tembok asab. Meski demikian, disebutkan, sesuai awig-awig ada bangunan yang sama sekali tidak boleh dirubah yakni bangunan dapur, bale delod dan angkul-angkul. Tiga bangunan itu, walau direhab/direnovasi wajib menggunakan bahan bambu sampal sekarang. Bahan baku bambu untuk atap tersedia dalam jumlah banyak. Sebab, hutan bambu tumbuh subur di desa adat Panglipuran. Desa adat Penglipuran mempunyai hutan bambu yang cukup luas. Keadaan hutan yang masih alami menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk mengunjunginya. Sampai saat ini desa wisata Penglipuran ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tak jarang. mereka datang adalah dari kalangan ilmuwan atau mahasiswa yang tertarik untuk melakukan penelitian di desa adat Penglipuran. 

Desa Wisata Batu Bulan, Gianyar

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Pulau Bali yang memiliki daya tarik kesenian yang unik. Satu di antara sentra kesenian di kabupaten ini terletak di Desa Wisata Batubulan yang mempunyai pusat-pusat kesenian patung dan ukiran yang cukup kondang di kalangan turis domestik maupun mancanegara. Desa wisata ini juga dikenal sebagai tempat penyelenggaraan berbagai seni pertunjukan khas Bali, seperti Tari Kecak, Tari Barong, serta Tari Legong.
Wisatawan yang mengunjungi Pulau Bali kerap mengasosiasikan Desa Batubulan sebagai penghasil benda-benda seni patung dengan bahan dasar batu. Anggapan ini tentu tidak keliru, karena di desa ini wisatawan dapat dengan mudah menjumpai galeri dan art shop yang memajang beraneka patung, seperti Ganesha, Buddha, para dewa dan dewi, para pahlawan, serta bentuk-bentuk patung lainnya yang lebih modern. Tak hanya itu, di desa ini juga banyak para pengrajin ukir-ukiran dari kayu serta kerajinan-kerajinan dari bambu. Selain dijual di tempat, hasil karya masyarakat Desa Batubulan itu telah diekspor ke berbagai negara sebagai hiasan pelengkap taman, kantor, serta hotel.
Desa ini juga memiliki lokasi tetap pertunjukan kesenian yang khusus disajikan untuk wisatawan, antara lain di Banjar Dejalan, Pura Puseh, Jalan Tahak SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia), serta di Banjar Tagehe. Pertunjukan seni meliputi Tari Barong, Tari Kecak, dan Tari Legong. Untuk Tari Barong, pertunjukan biasanya diadakan setiap hari, yaitu dimulai pada jam 9.30 WITA, sementara untuk Tari Kecak dipentaskan pada jam 18.30 WITA. Untuk mendukung berbagai keunggulan di bidang kesenian dan memantapkan citra Batubulan sebagai desa seni dan wisata, di desa ini telah dibangun berbagai sekolah kejuruan di bidang kesenian, misalnya Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), Sekolah Menengah Industri Kerajinan (SMIK), serta Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI).

Ditta Puspasari
2008145007
PBU 4